Kampung Saribumi, Gunung Terang — Malam itu, langit Tulang Bawang Barat menggelegar. Hujan deras mengguyur tanpa henti, dan di antara derasnya suara air, petir menyambar begitu dahsyat hingga memporak-porandakan sebuah tempat ibadah yang selama ini menjadi pusat kegiatan keagamaan warga Mushola Surotul Huda.
Peristiwa memilukan tersebut terjadi pada Senin malam (01/12/25), meninggalkan duka dan kepanikan bagi warga Kampung Saribumi. Di tengah suasana religius salat Isya yang berlangsung khusyuk, hujan deras disertai kilatan petir mulai terasa semakin dekat.
Supriyanto, marbot Mushola Surotul Huda, menceritakan detik-detik menegangkan itu.
“Saat sholat berjamaah, hujan turun deras sekali, diselingi suara petir yang membuat jamaah terkejut. Setelah salat selesai dan hujan mulai reda, warga pulang ke rumah masing-masing,” ujarnya dengan suara bergetar.
Namun ketenangan itu tak berlangsung lama. Hanya beberapa menit setelah jamaah meninggalkan mushola, sebuah petir menggelegar begitu keras hingga mengguncang seluruh kampung.
“Tiba-tiba petir menyambar sangat kencang. Saya langsung lari mengecek mushola,” kata Supriyanto.
Setibanya di lokasi, hatinya seakan runtuh melihat kondisi mushola. Lampu padam total, kubah rusak berat, genteng beterbangan, dan peralatan elektronik tak lagi berfungsi—speaker, mikrofon, hingga aliran listrik di dalam mushola hangus seketika.
Kerusakan ternyata tak berhenti di situ. Warga sekitar mushola juga ikut merasakan dampaknya.
“Rumah-rumah warga juga pada rusak, terutama alat elektronik. Banyak yang mati tersambar,” tutupnya.
Musibah ini menjadi pengingat betapa dahsyatnya cuaca ekstrem yang kerap melanda Lampung belakangan ini. Selain mengakibatkan kerusakan material, kejadian ini juga menggugah empati masyarakat luas terhadap pentingnya kepedulian sosial dan gotong royong untuk memulihkan tempat ibadah yang selama ini menjadi pusat kegiatan spiritual warga Saribumi.
Semoga musibah ini menjadi pelajaran bagi kita semua akan pentingnya kewaspadaan di musim hujan, sekaligus mendorong kepedulian antarwarga untuk kembali membangun mushola yang menjadi sumber cahaya dan kebaikan bagi masyarakat sekitar.
![]()
















