Teras Informasi – Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) PBNU menanggapi peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai meningkatnya potensi terbentuknya siklon tropis di selatan Indonesia pada periode November 2025 – Februari 2026. Fenomena ini perlu diperhatikan serius mengingat tren cuaca ekstrem baru-baru ini telah memicu banjir dan longsor di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh.
Sebagai bentuk antisipasi, Wakil Ketua LPBI PBNU H. Maskut Candranegara, M.Pd. mengimbau berbagai pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan melalui beberapa langkah:
– Masyarakat rawan: Tingkatkan kewaspadaan, ikuti pembaruan informasi dari BMKG, dan batasi aktivitas berisiko di pesisir, daerah rawan banjir, serta lereng rawan longsor.
– Pemerintah daerah, relawan, dan jejaring kebencanaan: Perkuat sistem peringatan dini, pastikan tempat evakuasi siap pakai, dan lakukan edukasi kebencanaan yang mudah dipahami.
– Warga terdampak bencana baru-baru ini: Tetap siaga karena hujan ekstrem berpotensi memicu banjir dan longsor susulan.
– Struktur LPBI daerah: Bersiap siaga dan perkuat koordinasi dengan BPBD, BNPB, serta mitra kemanusiaan untuk respon cepat bila dibutuhkan.
Menurut LPBI PBNU, cuaca ekstrem yang semakin kerap terjadi merupakan bagian dari perubahan iklim global, sehingga kesiapsiagaan dan mitigasi harus menjadi prioritas bersama.
“Semoga Allah SWT melindungi masyarakat Indonesia dari segala marabahaya dan memberikan kekuatan bagi para relawan kemanusiaan,” tutup Maskut.
Penulis : Prameswara
Editor : Ahmad Sobirin
















