Ketika Bencana Menyentuh Sumatera, Saatnya Kita Menyentuh Kemanusiaan Mari Donasi

- Jurnalis

Rabu, 10 Desember 2025 - 14:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi

Ilustrasi

Bencana kembali mengetuk pintu nusantara. Kali ini, derita itu menyelimuti Sumatera. Hujan tanpa henti berubah menjadi banjir bandang yang meluluhlantakkan rumah warga, tanah longsor merenggut harapan, dan gemuruh angin kencang memporak-porandakan apa yang selama ini mereka kumpulkan dengan penuh jerih payah. Dalam hitungan jam, kehidupan yang stabil berubah menjadi kepanikan, kecemasan, dan kehilangan.

Di balik tumpukan puing yang tersisa, ada air mata seorang ibu yang kehilangan tempat berteduh, ada anak-anak yang kebingungan menatap masa depan tanpa sekolah dan tanpa perabot satu pun yang tersisa. Ada lansia yang hanya bisa menghela napas panjang, mencoba menerima kenyataan bahwa segala yang mereka jaga seumur hidup lenyap dalam sekejap. Mereka berdiri dalam kehampaan, menunggu uluran tangan yang mungkin bisa mengembalikan secercah harapan.

Bencana ini bukan hanya tragedi alam. Ia adalah cermin besar bagi hati manusia. Ia mengingatkan bahwa betapa pun kuatnya kita merasa, betapa pun modernnya teknologi yang kita punya, manusia tetaplah makhluk yang lemah. Kita rapuh. Kita tak bisa menolak setiap takdir yang datang. Tapi dalam kelemahan itulah, Tuhan menitipkan kekuatan lain—kekuatan kepedulian, kekuatan untuk saling menguatkan.

Ketika bumi berguncang dan air bah melanda, sesungguhnya yang diuji bukan hanya mereka yang terkena bencana, tetapi juga kita yang masih berada dalam kenyamanan. Apakah kita akan berpaling, atau justru hadir sebagai sesama manusia yang peduli?

Di Sumatera, saudara-saudara kita tidak membutuhkan janji. Mereka membutuhkan aksi nyata. Selimut untuk menghangatkan malam yang dingin. Pangan untuk mengganjal perut yang lapar. Obat-obatan untuk mencegah kesakitan semakin parah. Tempat tidur darurat, air bersih, dan tentu saja dukungan moral bahwa mereka tidak sendirian.

Hari ini, tangan-tangan kecil anak-anak itu menengadah. Tangan para ibu bergetar meminta bantuan, bukan untuk kemewahan, tetapi untuk bertahan hidup. Tangan para ayah mencoba tetap kuat, meski dalam hati mereka patah. Dan di tengah kerapuhan itu, suara hati kita seharusnya bergetar—mengajak kita untuk menjadi bagian dari harapan mereka.

Baca Juga :  BSU Mekar Sari Jaya Sabet Juara 1 Bank Sampah Terbaik Tubaba 2025, Inovasi Jadi Kunci!

Inilah saatnya kita mengetuk pintu kemanusiaan dalam diri kita.
Inilah saatnya kita menunjukkan bahwa kepedulian tidak mengenal jarak.
Inilah saatnya Sumatera merasakan pelukan dari saudara-saudaranya di seluruh Nusantara.

Mari hadir untuk mereka.
Mari ringankan beban mereka.
Mari jadikan donasi kita sebagai cahaya di tengah gelapnya musibah.

Ketika bencana menyentuh Sumatera, biarkan kemanusiaan kita menyentuh hati mereka.
Ayo berdonasi melalui BAZNAS Tubaba—karena setiap rupiah adalah harapan, dan setiap kepedulian adalah kehidupan.

Salurkan ke :

BANK : BSI

NO Rek : 9997989691

An. BAZNAS TUBABA Tanggap BENCANA

Atau melalui kantor digital berikut : www.baznastubaba.my.id/donasi/donasibencana

Loading

Follow WhatsApp Channel terasinformasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

JEMBATAN NURIK PUTUS DITERJANG BANJIR, BUPATI TUBABA TINJAU LANGSUNG LOKASI
JEMBATAN PUTUS DI GUNUNG KATUN, PEMPROV LAMPUNG TURUN TANGAN CEPAT
Donasi “TUBABA PEDULI” Tembus Rp 328 Juta Lebih, Warga Tubaba Kompak Bantu Korban Bencana Sumatera
Tipologi Pemimpin Munafik : Reflektif Hari Anti Korupsi Sedunia
Sat Tahti Polres Tubaba Laksanakan Pelayanan Kepuasan Pengunjung Saat Jam Besuk Tahanan
HAKORDIA 2025: Bupati Tubaba Tegaskan Integritas Bukan Pilihan, Kajari Ajak ASN Ubah Mindset
BAZNAS Tubaba Gerak Cepat Salurkan Bantuan Stunting di Lambu Kibang & Pagar Dewa
BAZNAS Mesuji Study Tour ke BAZNAS Tubaba, Tujuannya Adopsi Sistem Simba
Bencana kembali mengetuk pintu nusantara. Kali ini, derita itu menyelimuti Sumatera. Hujan tanpa henti berubah menjadi banjir bandang yang meluluhlantakkan rumah warga, tanah longsor merenggut harapan, dan gemuruh angin kencang memporak-porandakan apa yang selama ini mereka kumpulkan dengan penuh jerih payah.

Berita Terkait

Rabu, 10 Desember 2025 - 15:43 WIB

JEMBATAN NURIK PUTUS DITERJANG BANJIR, BUPATI TUBABA TINJAU LANGSUNG LOKASI

Rabu, 10 Desember 2025 - 14:42 WIB

Ketika Bencana Menyentuh Sumatera, Saatnya Kita Menyentuh Kemanusiaan Mari Donasi

Rabu, 10 Desember 2025 - 13:35 WIB

JEMBATAN PUTUS DI GUNUNG KATUN, PEMPROV LAMPUNG TURUN TANGAN CEPAT

Rabu, 10 Desember 2025 - 13:12 WIB

Donasi “TUBABA PEDULI” Tembus Rp 328 Juta Lebih, Warga Tubaba Kompak Bantu Korban Bencana Sumatera

Rabu, 10 Desember 2025 - 07:26 WIB

Tipologi Pemimpin Munafik : Reflektif Hari Anti Korupsi Sedunia

Berita Terbaru