TULANG BAWANG BARAT — Sidang paripurna DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), yang digelar dalam rangka Pembicaraan tingkat dua atas satu Raperda eksekutif dan tiga Raperda inisiatif tahun anggaran 2025, mendadak memanas setelah Ketua Fraksi Partai Gerindra, Arya Saputra, melakukan interupsi tajam jelang penutupan sidang, Selasa (10/12/2025).
Arya mempertanyakan realisasi pemerataan pembangunan, khususnya di wilayah utara Tubaba yang dinilai masih tertinggal. Ia secara tegas menyinggung janji-janji dalam visi-misi NONA (Novriwan-Nadirsyah) terkait peningkatan infrastruktur.
” Saya sudah mengusulkan sejak saya menjadi dewan tahun 2019, proposal sudah masuk ke Kadis PU melalui sekertaris PU, tapi belum juga ada realisasi,” tegas Arya saat dikonfirmasi terasinformasimasakini usai paripurna.
Ia menyuarakan aspirasi masyarakat Kecamatan Gunung Agung dan Way Kenanga, khususnya terkait kondisi jalan penghubung antara Kecamatan Gunung Agung menuju Tiyuh Tri Tunggal Jaya, yang merupakan jalur lintas menuju Kabupaten Mesuji dan Palembang. Jalan sepanjang tiga kilometer itu disebut dalam kondisi memprihatinkan, terlebih saat musim hujan.
“Saya itu pendukung berat saat pilpres dan Pilkada, waktu kampanye kita janjikan jalan dibangun. Masyarakat tiga Tiyuh, Dwikora, Jaya Murni, dan Tri Tunggal Jaya terus menagih janji itu. Kenapa ada yang dibangun di Gunung agung, tapi ada juga yang belum tersentuh?”, Ungkap Arya dengan nada kecewa.
Ketua DPRD Tubaba, Busroni, yang memimpin sidang menyikapi interupsi itu dengan tenang. Ia mengatakan bahwa penyampaian aspirasi seperti ini merupakan bagian dari dinamika legislatif.
“Itu hal biasa. Masing-masing anggota DPRD merupakan kader partai dan punya basis konstituen. Tentu mereka punya janji politik yang harus diperjuangkan, apalagi jika belum terealisasi hingga akhir tahun ini,” ujar politisi Partai Demokrat itu.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Tubaba, Nadirsyah, yang hadir dalam sidang paripurna dan menandatangani tiga raperda, menyampaikan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti aspirasi tersebut di tahun anggaran mendatang.
“Kita pahami bersama, saat ini kemampuan APBD terbatas. Pemerintah daerah hanya bisa mengusulkan program pembangunan ke pemerintah pusat, termasuk pengerjaannya. Kita harap semua usulan dari daerah bisa menjadi prioritas nasional,” kata Nadirsyah.
Sidang paripurna ditutup dengan penandatanganan berita acara peresmian tiga raperda, namun pernyataan keras Arya Saputra meninggalkan pesan bahwa aspirasi masyarakat wilayah utara Tubaba perlu segera ditanggapi secara konkret.
Penulis : Prameswara
Editor : Ahmad Sobirin
















