Tulang Bawang Barat — Kesejahteraan dan kemakmuran bangsa tidak hanya dibangun melalui pertumbuhan ekonomi, tetapi juga melalui kepedulian sosial yang merata di seluruh elemen masyarakat. Salah satu instrumen penting yang diwariskan Islam untuk menjaga keseimbangan antara si kaya dan si miskin adalah zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Hal ini kembali ditegaskan oleh tokoh muda bidang pengumpulan BAZNAS Tulang Bawang Barat, Samsul Mungin, S.Pd.I, dalam sebuah kesempatan dialog bersama masyarakat, Senin (1/12/2025).
Menurut beliau, ZIS bukan sekadar ibadah individual, tetapi mekanisme sosial yang mampu menciptakan keadilan dan pemerataan. “Ketika zakat ditunaikan dengan benar, infak digalakkan, dan sedekah dibiasakan, maka tercipta aliran kebaikan yang mampu mengurangi jurang pemisah antara masyarakat yang memiliki kelebihan harta dan mereka yang masih membutuhkan,” ujar Samsul.
Ia menambahkan bahwa keberadaan golongan kurang mampu bukan serta-merta menjadi kelemahan bangsa. Namun, ketimpangan yang tidak teratasi dapat menimbulkan kecemburuan sosial, disharmoni, hingga potensi konflik horizontal. “Zakat, infak, dan sedekah menjadi jembatan penghubung. Bukan hanya menolong secara ekonomi, tetapi menumbuhkan empati dan menguatkan rasa persaudaraan antarsesama,” tegasnya.
Lebih lanjut, Samsul Mungin menilai bahwa keberhasilan Indonesia menjaga keutuhan bangsa salah satunya ditopang oleh nilai gotong royong yang terus dilestarikan. ZIS adalah bentuk modern dari gotong royong itu sendiri—menggerakkan kepedulian kolektif agar semua lapisan masyarakat merasakan manfaat pembangunan.
“Ketika masyarakat yang mampu terlibat aktif dalam menolong yang lemah, maka potensi gesekan sosial dapat diminimalisasi. Inilah yang akhirnya bermuara pada terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa,” pungkasnya.
Melalui BAZNAS Tulang Bawang Barat, ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk semakin sadar akan peran strategis ZIS sebagai fondasi pembangunan kemanusiaan. Dengan menunaikan zakat tepat waktu, memperbanyak infak, dan membiasakan sedekah, setiap individu telah berkontribusi menjaga stabilitas bangsa sekaligus merawat karunia besar berupa persatuan Indonesia.
















